Minggu, 14 Juni 2015

Business Plan : Bengkel Las Listrik

BENGKEL LAS LISTRIK
Atas survey kami ke beberapa daerah perumahan, kami menemukan lokasi yang cukup, bagus untuk membangun usaha Bengkel Las Listrik Pagar dan Tralis rumah. Dimana lokasi tersebut dekat dengan beberapa perumahan yang sudah jadi dan beberapa perumahan yang sedang dikembangkan dan juga lahan yang akan dibangun perumahan.
Pada perumahan yang sudah jadi, persisnya didepan perumahan tersebut sudah berdiri 1 Bengel las listrik, bengkel tersebut cukup banyak odernya, hal ini dapat dilihat dari sibuknya pekerja bengkel tersebut menyelesaikan pesanan pelangganannya.
Tetapi antar daerah perumahan sudah jadi dengan perumahan yang sedang dikembangkan belum ada yang membuka bengkel las listrik. Tempat lokasi tersebut + 1 km dari bengkel las listrik yang sudah ada, dan lokasinya sangat strategis karena lebih dekat dengan pasar yang dituju..
I.      KEPEMILIKAN DAN PENGURUS USAHA
Pemrakarsa
Dengan latar belakang diatas, maka saya merencanakan membangun usaha Bengkel Las Listrik. Mengingat keterbatasan dana dalam membangun usaha tersebut, saya bermaksud mengajak rekan-rekan untuk bermitra membangun usaha tersebut dan juga pada bank untuk meminjamkan dananya dalam rangka untuk menutupi kekurangan dana investasi tersebut.
Kepemilikan Usaha
Usaha Bengkel Las Listrik ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha       : Edy Subekti.
Dibantu oleh                           : 5 orang karyawan
Riwayat hidup pemilik. Usaha ini merupakan usaha saya yang ke-4 dan saat ini saya masih bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sedangkan yang mengurus usaha-usaha saya adalah saudara-saudara saya.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 59.794.000 (Lima puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya dilampirkan dalam proposal ini adalah:
-          SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
-          TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
-          Surat izin Domisili
-          NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
-          Surat Kawin
-          Kartu keluarga
-          Kartu tanda penduduk (KTP)
II.    PEMASARAN
Produk dan Segmentasi Pasar.
Yang dimaksud usaha Bengkel Las Listrik adalah menerima pesanan pembuatan Pagar besi, tralis besi, rak besi dan juga perbaikan yang berkaitan dengan las listrrik Sedangkan dalam pemasaran usaha ini ditargetkan pada 2 segmentasi pasar, yaitu:
a.       Perumahan Baru,
b.      Perumahan Lama untuk Renovasi / Perbaikan
Permintaan
Informasi yang kami peroleh dari salah satu pekerja bengkel tersebut ketika kami ajak bicara pada saat ia tidak bertugas (malam hari) mengatakan:
Historikal data omset penjualan bengkel tersebut rata-rata 7 bulan terakhir adalah:
Bulan -1          Rp. 35 juta
Bulan -2          Rp. 42 juta
Bulan -3          Rp. 40 juta
Bulan -4          Rp. 45 juta
Bulan -5          Rp. 47 juta
Bulan -6          Rp. 50 juta
Bulan -7          Rp. 52 Juta

Diperkirakan omset tersebut akan naik terus, karena dibelakang perumahan tersebut sedang bangun juga perumahan-perumahan baru (perluasan) dan juga ada beberapa perumahan baru yang sedang dikembangkan tidak jauh dari sini
Pesaing
Pada lokasi usaha yang saya akan bangun sudah ada 1 pesaing dan diperkirakan permintaan pasar akan terbagi dua.

III.  LOKASI DAN TEKNIS
Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak antara perumahan lama dengan perumahan baru atau lebih tepatnya 300 m dari pintu masuk perumahan baru yang sedang dikembangkan.
Perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini adalah:
-          Renovasi                                                                           Rp          500.000
-          Mesin Las Listrik 3 unit x @ Rp 2.500.000                     Rp       7.500.000
-          Mesin Grinda 2 unit x @ Rp 150.000                              Rp          300.000
-          Mesin potong Grinda 1 unit x @ Rp 300.000                  Rp          300.000
-          Mesin pembengkok besi 1 unit x @ Rp 500.000              Rp          500.000
-          Rak  2 unit x @ Rp 300.000                                             Rp          600.000
-          Mobil Pick-up Second                                                                  Rp     20.000.000
-          Perlengkapan, dan lain-lain                                               Rp          500.000

IV.  PROYEKSI KEUANGAN
Total biaya pembangunan Usaha Bengkel Las Listrik ini sebesar Rp 59.794.000, dengan rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:

-          Kontrak kios                                                                     Rp       6.000.000
-          Renovasi                                                                           Rp          500.000
-          Mesin Las Listrik                                                              Rp       7.500.000
-          Mesin Grinda                                                                    Rp          300.000
-          Mesin potong Grinda                                                        Rp          300.000
-          Mesin pembengkok besi                                                    Rp          500.000
-          Rak                                                                                    Rp          600.000
-          Mobil Pick-up                                                                   Rp     20.000.000
-          Perlengkapan, dan lain-lain                                               Rp          500.000
Total                                       = Rp  36.200.000
Modal Kerja operational bulan pertama                                = Rp. 23.594 .000
Grand Total                           = RP  59.794.000

SUMBER DANA INVESTASI

Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
-          Investasi Tetap                  Rp       18.100.000 (50%)
-          Modal Kerja                      Rp       11.797.000 (50%)
-          Total                                  Rp      29.897.000
Kredit Bank
-          Investasi Tetap                  Rp       18.100.000 (50%)
-          Modal Kerja                      Rp       11.797.000 (50%)
-          Total                           Rp      29.897.000
Grand Total             Rp      59.794.000

Senin, 08 Juni 2015

Percayakan Penjualan Pada Keberanian

Menurut hasil riset, dalam menaikan penjualan, jalan terbaik adalah dengan mempercayai keberanian diri anda sendiri.
Hal utama bagi penjual (sales) adalah mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan yang tepat
"Sales dapat membuat intuisi yang akurat terhadap kebutuhan pelanggang, dan hasil penilaian tersebut dapat meningkatkan penjualan secara signifikan". Hasil studi mengatakan bahwa "Kenyataannya, ketika seorang sales memikirkan kembali kesan pertama seorang pelanggan, maka ia kemungkinan akan kehilangan potensi penjualan"
Untuk studi, para peneliti mengobservasi interaksi antara sales, yang dibayar dengan komisi dan termotivasi untuk mendapatkan penjualan, dengan para pelanggannya selama empat bulan di beberapa toko furniture dengan lokasi yang berbeda. Dengan tambahan, mereka melakukan interview dengan sales dan pelanggan.
Hasil studi menghasilkan kekuatan intuisi seorang sales ditentukan oleh urutan prioritas kebutuhan utama sang pelanggan sebelum mereka berinteraksi dengan pelanggan, dan penilaian/kesan pertama tersebutlah yang menjadi pendekatan mereka dalam melakukan penjualan
Para peneliti menemukan bahwa sales yang tidak memikirkan kembali kesan pertamanya terhadap pelanggan mendapatkan hasil penjualan yang lebih banyak dibandingkan dengan sales yang memikirkannya.
Hasil studi mengatakan "Kemampuan untuk mempertimbangkan dapat sangat berguna, namun kelebihan berfikir akan menurunkan performa"
Untuk meningkatkan akurasi dalam berintuisi, sales perlu fokus terhadap tingkah laku non-verbal pelanggan
Dengan meningkatkan kemampuan sales untuk fokus terhadap postur dan fisik pelanggan, juga terhadap nada bicara dan emosional, latihan empati tersebut niscaya akan meningkatkan akurasi intuisi dan penjualan secara keseluruhan
Kesimpulannya, sales terbaik adalah mereka yang dapat menemukan keseimbangan antara mempercayai insting awal dan melakukan beberapa perubahan akurat setelah adanya pemikiran tambahan. Hasil studi menyatakan bahwa ketika sales melakukan hal ini, performa penjualan mereka meningkat lebih dari 130 persen
Studi ini ditulis oleh Zachary Hall, Asisten Profesor di Universitas Kristen Texas; Michael Aheame, Profesor di  Universitas Houston; dan Hasi Sujan, Profesor di Universitas Tulane.

Minggu, 31 Mei 2015

(Kajian Teori BAB 10) Kewirausahaan dan Lingkungan Global

Kewirausahaan dan lingkungan global
                Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan factor-faktor lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun  global. Kegiatan operasional perusahaan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kondisi dan perkembangan perekonomian global.
                Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas local maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.       Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing.
2.       Perkembangan teknologi da informasi.
3.       Perkembangan teknologi barang substitusi.
4.       Berbagai penemuan baru.adaptasi teknologi yang siap pakai.
5.       Strategi perkembangan teknologi nasional.
6.       Adaptasi teknologi yang siap pakai.
7.       Biaya penelitian dan pengembangan oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industry.
8.       Siklus hidup produk (product life cycle).
9.       Terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik dibidang input, pengolahan dan pemasaran.
10.   Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan.
Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian Negara
                Keunggulan wirausaha dalam mendukung perekonomian Negara yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta menciptakan perubahan dan kompetisi.
                Dalam upaya memicu pertunbuhan ekonomi sekaligus mempengaruhi kehidupan social ekonomi masyarakat, wirausahawan melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:
1.       Menciptakan lapangan pekerjaan.
2.       Meningkatkan kualitas hidup.
3.       Meningkatkan pemerataan pendapatan.
4.       Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional.
5.       Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.
Kebersamaan, etika, dan tanggung jawab social kewirausahaan
                Kebersamaan merupakan keselarasan hubungan dan komunikasi yang baik antara pengusaha dengan pihak internal dan eksternal organisasi dengan prinsip saling menguntungkan.
                Etika merupakan cara penyampaian ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku, perbuatan, dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dalam hidupnya.
                Tanggung jawab social merupakan kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
·         Kejujuran dan kedermawanan
Kunci utama keberhasilan usaha adalah kejujuran dan kedermawanan.
·         Kebersamaan dan etika bisnis
Manfaat kebersamaan yaitu kegiatan usaha akan mendapatkan dukungan dan keterlibatan dari berbagai pihak.
·         Asas etika bisnis yang sehat
Etika bisnis yang baik dan sehat mencerminkan kualitas dan citra serta hubungan yang sehat dengan pihak eksternal.
·         Tanggung jawab social kewirausahaan
Dengan menerapkan tanggung jawab social maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang.

(Kajian Teori BAB 9) Merancang Strategi Pemasaran

Pemasaran
Pemasaran tidak hanya mengenai penjualan, iklan atau promosi saja. Pemasaran merupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan barang atau jasa yang tepat, dengan harga, waktu, dan lokasi yang tepat.
Untuk mendapatkan hasil pemasaran yang sesuai, maka secara umum dapat dilakukan proses pamasaran sebagai berikut:
a.       Pengenalan pasar: pemasar mengetahui potensi pembeli dan mengetahui akan kebutuhannya.
b.      Strategi pasar: strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan barang atau jasa agar dapat diterima oleh pasar.
c.       Bauran pemasaran: alat yang akan digunakan dalam menjalankan strategi yang telah dipilih dan usaha lain dalam penyampaian nilai sehingga sesuai dengan keinginan pembeli yang akan dituju.
d.      Evaluasi pemasaran: dilakukan untuk melihat keberhasilan usaha pemasaran yang telah dilakukan.
Pengenalan pasar
Pengenalan pasar adalah upaya untuk mengetahui jumlah, karakteristik, dan sifat sebuah pasar. Berikut adalah beberapa teknik yang akan membantu anda dalam melakukan pengenalan pasar:
1.       Mengelompokkan pasar, hal terpenting dalam memasarkan barang atau jasa adalah mengetahui siapa pembeli dan apa yang mereka butuhkan.
2.       Masa peredaran barang atau jasa, semua barang atau jasa memiliki siklus hidupnya masing-masing, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahan kematangan, dan tahap penurunan.
3.       Analisis SWOT, dapat dilakukan untuk mengetahui posisi usaha yang dijalankan dan posisi usaha pesaing.
Menentukan strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju.
1.       Menembus pasar, untuk menjangkau sasaran pembeli yang belum tercapai.
2.       Mengembangkan pasar, apabila sasaran pembeli lama sudah jenuh sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang lama.
3.       Mengembangkan produk, mencakup perubahan barang atau jasa dengan tetap menggunakan cara produksi yang lama.
4.       Melakukan diversifikasi, dilakukan dengan cara mengembangkan produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama.
5.       Menerapkan biaya murah,didasarkan pada biaya input yang rendah.
6.       Memfokuskan pada pasar, dengan memberikan pelayanan khusus kepada pembeli yang dapat membedakan dengan pelayanan yang diberikan para pesaing.
7.       Melakukan diferensiasi, berkonsentrasi pada penciptaan barang dan jasa baru yang sangat berbeda.
Menentukan alat pemasaran
Alat pemasaran atau bauran pemasaran yang dimaksud bukan hanya sekedar yang kita kenal dengan 4P yaitu product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi), namun ditambah dengan distribusi, pelayanan, dan kekuasaan (power).
1.       Hal yang diperlukan dalam menghasilkan produk
a.       Paduan produk: jenis-jenis barang atau jasa yang harus ada dalam satu produk yang dijual.
b.      Penampilan produk: tidak hanya meliputi kondisi fisik, melainkan simbolnya.
c.       Pendukung produk: berupa pemberian kesan yang mendalam terhadap produk yang dijual.
2.       Hal yang diperlukan dalam menyampaikan barang sampai ke pembeli (distribusi)
Pendistribusian barang dapat dilakukan langsung ke pembeli yang datang, barang yang diantar ke pembeli, atau menggunakan perantara (agen, pedagang besar, toko-toko atau supermarket dan system waralaba.)
3.       Hal yang diperlukan dalam memilih lokasi usaha yang tepat
Memilih lokasi hendaknya memperhatikan kemudahan dan kedekatan dengan pembeli.
4.       Hal yang diperlukan dalam menentukan harga yang tepat
Penentuan harga dillakukan dengan cara menetapkan harga psikologis, harga paket, harga gengsi, dan harga penuntun.
5.       Hal yang diperlukan dalam mencari bentuk promosi yang murah dan memilih iklan yang tepat
Promosi yang dilakukan dapat berbentuk hubungan masyarakat, publisitas, promosi penjualan, hiasan toko, dan iklan.
6.       Hal yang diperlukan dalam penjualan produk
Semua usaha apapun dalam pemasaran harus ada penutupan (closing) yaitu dengan adanya penjualan.
7.       Pemanfaatan kekuasaan
Pemanfaatan kekuasaan melalui pendekatan dengan orang-orang yang menentukan kebijakan.

Lebih dari semuanya adalah bagaimana menyampaikan keseluruhan nilai pada konsumen.

(Kajian Teori BAB 8) Mengelola Keuangan Usaha

Mengelola keuangan usaha
Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal, modal usaha dapat berupa modal dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dana tersebut:
1.       Mengetahui kebutuhan modal usaha
Dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a.       Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang.
b.      Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan.
c.       Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita.
2.       Mengetahui sumber permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui:
a.       Modal sendiri, kebutuhan modal yang dibiayai sendiri.
b.      Pinjaman Bank, modal yang berupa pinjaman atau kredit pada Bank.
c.       Bank Syariah, bagi hasil dan tidak menetapkan bunga sebagaimana Bank konvensional.
d.      Pegadaian, kita dapat meminjam sejumlah uang dengan menggadaikan asset berharga sebagai jaminan.
3.       Proses pengelolaan keuangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola keuangan:
a.       Kita harus memisahkan antara uang perusahaan dan uang pribadi.
b.      Kita harus memastikan system pencatatan yang rapid an teratur sesuai dengan kaidah akuntansi, walaupun akuntansi sederhana.
c.       Melakukan manajemen kas.
d.      Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan.
4.       Pelaporan keuangan
Sebagai sebuah badan usaha, kita harus membuat laporan keuangan untuk memastikan bahwa tidak ada uang yang hilang. Untuk membuat laporan keuangan, terdapat dua hal yang perlu dibuat, yaitu neraca dan laporan laba rugi.

(Kajian Teori BAB 7) Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah berpikir dengan SMART (specific, measurable, achievable, reasonable, trackable), yang dapat diuraikan satu persatu sebagai berikut :
1.       Specific, mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih terfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan.
2.       Measurable, perencanaan yang dibuat harus dapat terukur, sehingga kita akan tahu kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
3.       Achievable, bahwa perencanaa yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, janganterlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil. Bila tidak, pikiran bawah sadar kita akan menolak karena merasa tidak mungkin mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut.
4.       Reasonable, dimana perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan factual dan realistis. Artinya, apa yang dirumuskan sangat masuk akal dan rasional. Jika tidak, pikiran alam bawah sadar kita akan menolaknya.
5.       Trackable atau Timely, setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui setiap kemajuan.
Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
                Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi, yaitu :
1.       Dekat dengan pasar atau pelanggan
2.       Dekat dengan sarana transportasi
3.       Pasokan tenaga kerja terjamin kesediaannya
4.       Listrik, air, dan sarana prasarana lainnya
5.       Dekat dengan lembaga keuangan
6.       Dekat dengan kawasan industry pendukung
7.       Dekat dengan pusat pemerintahan
8.       Lokasi dapat dikembangkan
9.       Pertimbangan soisal budaya masyarakat lingkungannya
10.   Hukum yang berlaku dilingkungan tersebut
11.   Dekat dengan pelabuhan, bandara, stasiun, dan terminal
12.   Besarnya nilai investasi untuk lokasi
13.   Nilai ekonomis masa datang dari lokasi
14.   Iklim dan tekstur tanah serta pertimbangan lainnya

Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Yang menjalankan usah adalah manusia, semua factor produksi berupa tanah, mesin, dan bangunan tidak akan berarti tanpa adanya manusia. Oleh sebab itu, unsure manusia menjadi paling penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan usaha. Struktur organisasi diperlukan seiring dengan berkembangnya suatu usaha. Usaha yang menjadi besar membutuhkan semakin banyak bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Struktur organisasi hendaknya dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan tujuan jangka panjang dan sekaligus juga efisien dalam operasionalisasi tugas-tugas jangka pendek.
·         Analisis pekerjaan
                Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu. Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan  dan spesifikasi jabatan.
·         Perencanaan sumber daya manusia
                Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan. Perencanaan ini dilakukan dalam mengelola usaha karena :
1.       Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru.
2.       Adanya karyawan yang keluar karena pensiun, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya.
3.       Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliansi dan pengembangan usaha lainnya.
·         Pengadaan tenaga kerja
Kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement) adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat. Kegiatan ini meliputi penarikan (recruitment), seleksi (selection), dan penempatan (placement). Proses penarikan karyawan dapat bersumber dari dalam dan dari luar organisasi, tergantung kepada kebutuhannya.
·         Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Seiring perkembangan teknologi dan berjalannya waktu, maka pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan agar proses produksi dapat mengikuti perkembangan terkini dan memuaskan konsumen.
·         Kompensasi
Kompensasi (compensation) merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, jika saja karyawan tidak diberikan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi, maka organisasi akan kehilangan mereka,karena mungkin mereka tidak mau bekerja lagi dan bahkan mungkin pindah ke perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa saja merugi dan kehilangan banyak waktu untuk mencari penggantinya.
·         Perencanaan karier
Perencanaan karier sebagai suatu system yang dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melalui dan mendapatkan jenjang jabatan selama diperusahaan. Hal ini pun, tidak akan berhasil jika tidak ada respon dari karyawan itu sendiri.
·         Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menunjuk kepada kondis fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
·         Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja merupaka putusnya hubungan antara karyawan dengan perusahaa

(Kajian Teori BAB 6) Mengenal Peluang dan Memilih Jenis Usaha

Banyak pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit, kondisi yang tidak pasti, dan akhirnya frustasi atau bahkan hanya menunggu dan tidak melakukan apapun. Cara melihat peluang usaha di sekeliling kita adalah dengan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman (strengths, weakness, opportunities, and threats) atau yg lebih dikenal dengan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT.
a.       Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan.
b.      Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu.
c.       Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.
d.      Melihat ancaman terhadapa usaha-usaha yang beresiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita.
Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi di sekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal:
a.       Mengenali kebutuhan pasar. Usaha berkembang karena ada permintaan, dan banyak bisnis kecil muncul karena ada kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.
b.      Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran. Ide dari peluang ini adalah bukan yang pertama tetapi menjadi yang terbaik.
c.       Memadukan bisnis-bisnis yang ada. Usaha ini merupakan usaha yang terintegrasi seperti usaha rumah kost yang dipadukan dengan usaha penatu dan catering.
d.      Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi. Produk yang berkembang karena didorong oleh perkembangan kemampuan teknologi maupun Karen a selera pelanggan yang berubah-ubah.
e.      Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa.
f.        Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku).
Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain :
1.       Tentukan tujuan besar yang hendak dicapai
2.       Buat daftar ide usaha
3.       Nilai kemampuan pribadi
4.       Pilih criteria
5.       Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, dan mentor
6.       Nilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang melalui riset
7.       Tetapkan pilihan

Cara memulai bisnis
                Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik itu dilakukannya sendiri maupun bersama teman-teman , adalah sebagai berikut:
1.       Memulai bisnis baru
Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
2.       Membeli bisnis yang sudah ada
Membeli bisnis yang sudah ada yaitu membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada.
3.       Mengembangkan bisnis yang sudah ada
Mengembangkan bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan keluarga.
4.       Memilih usaha franchise
Waralaba atau franchise adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara perwaralaba (franchisor) dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha.